Blogger templates

Kamis, 15 Maret 2012

PENDEKATAN dalam TES BAHASA


PENDEKATAN DALAM TES BAHASA
Sebagai suatu usaha yang titik berat kegiatannya adalah bahasa, penyelenggaraan pengajaran bahasa senantiasa dipengaruhi oleh pendekatan tertentu dalam ilmu bahasa. pengaruh pendekatan ilmu bahasa terhadap penyelenggaraan pengajaran bahasa itu pada akhirnya tercermin pula pada pengembangan dan penggunaan tes bahasanya.
Pendekatan tes bahasa secara keseluruhan dapat dibedakan ke dalam:
A.    Pendekatan Tradisional
Dalam pendekatan tradisional, tes bahasa diselenggarakan tanpa mengacu kepada teori kebahasaan tertentu sebagai dasar. Penerapannya tidak menuntut kemampuan khusus dalam bidang tes bahasa, sehingga siapa yang mampu mengajarkan bahasa, dianggap mampu pula menyelenggarakan tes bahasa. Bahan yang digunakan dalam tes banyak merujuk kepada karya sastra, dan bentuk tes yang banyak dipakai khususnya meliputi terjemahan, atau menulis esai. Itulah sebabnya pendekatan tradisional ini sering juga disebut pendekatan esai dan terjemahan. Tes jenis itu tidak merupakan bagian dari tes bahasa, yang sasarannya adalah komponen bahasa dan kemampuan berbahasa.
B.     Pendektatan Diskret
Pendekatan ini bersumber pada pendekatan struktural dalam kajian kebahasaan. Dalam pendekatan struktural, bahasa dianggap sebagai sesuatu yang memiliki struktur yang tertata rapi, dan terdiri dari komponen-komponen bahasa, yaitu komponen bunyi bahasa, kosa-kata, dan tatabahasa. Komponen-komponen itu tersusun secara berjenjang menurut suatu struktur tertentu.
Dalam tes bahasa pendekatan diskret satu bentuk tes dianggap sebagai dan dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap satu, dan hanya satu jenis kemampuan berbahasa atau komponen bahasa. Dalam pengertian itu, suatu bentuk tes bahasa hanya dapat merupakan salah satu dari tes menyimak, tes berbicara, tes membaca, tes menulis, atau tes bunyi bahasa, tes kosa-kata, dan tes tatabahasa.
C.    Pendekatan Integratif
Meskipun didasarkan atas pandangan yang sama dengan pendekatan diskret terhadap bahasa, yaitu pandangan struktural, pandangan integratif beranggapan bahwa bahasa merupakan penggabungan dari bagian-bagian dan komponen-komponen bahasa, yang bersama-sama membentuk bahasa. Bahasa merupakan suatu integrasi dari bagian-bagian terkecil yang membentuk bagian-bagian yang lebih besar lagi, untuk pada akhirnya merupakan bentukan tebesar berupa bahasa seutuhnya.
Penggabungan secara bertahap dan berjenjang terhadap bagian-bagian bahasa itu dapat ditemukan mulai dari tataran bunyi bahasa, ke tataran kata-kata, untuk selanjutnya ke tataran frase, kalimat, dan wacana seutuhnya. Dalam penggunanaan bahasa sehari-hari, penggabungan unsur-unsur semacam itu terjadi juga antara komponen bahasa yang satu dengan yang lain, dan bahkan juga antara kemampuan berbahasa dan komponen bahasa.
Tes bahasa pendekatan integratif melakukan pengukuran penguasaan kemampuan berbahasa atas dasar penguasaan terhadap gabungan antara beberapa bagian dari komponen bahasa dan kemampuan berbahasa. Bentuk tes menggunakan kalimat, melengkapi kalimat atau teks bacaan, merupakan beberapa bentuk tes dengan pendekatan intregatif. Mengerjakan tes semacam itu selalu mempersyaratkan penggunaan lebih dari satu bagian komponen bahasa atau kemampuan berbahasa sekaligus, secara intregatif.
D.    Pendekatan Pragmatik
Pendekatan pragmatik mengutamakan peranan penggunaan bahasa senyatanya dalam kajian terhadap bahasa, termasuk tes bahasa. Pendekatan pragmatik mengaitkan bahasa dengan penggunaan senyatanya, yang melibatkan tidak saja unsur-unsur kebahasaan seperti kata-kata, frasa atau kalimat, melainkan unsur-unsur di luarnya juga, yang selalu terkait dalam setiap bentuk penggunaan bahasa.
Dalam tes bahasa, pendekatan pragmatik mendasari penggunaan beberapa jenis tes tertentu, khususnya dikte, tes cloze, dan C-tes, sebagai suatu bentuk pengembangan tes cloze. Sesuai dengan pandangannya terhadap bahasa, bentuk-bentuk tes bahasa itu dalam pendekatan pragmatik dianggap sebagai tes yang memenuhi ciri-ciri pragmatik.

E.     Pendekatan Komunikatif   
Pendekatan komunikatif mendasarkan pemandangannya terhadap penggunaan bahasa dalam komunikasi sehari-hari senyatanya. Sebagai suatu pendekatan dengan orientasi psikolinguistik dan sosiolinguistik, pendekatan komunikatif mementingkan peranan unsur-unsur non-kebahasaan, terutama unsur-unsur yang terkait dengan terlaksanannya komunikasi yang baik. Pendekatan komunikatif secara rinci mempersoalkan seluk-beluk komunikasi, yang merupakan tujuan pokok penggunaan bahasa.
Dalam tes bahasa, penerapan pendekatan komunikatif berdampak terhadap beberapa segi penyelenggaraannya, terutama jenis dan isi wacana yang digunakan, kemampuan berbahasa yang dijadikan sasaran, serta bentuk tugas, soal atau pertanysaannya. (Djiwandono. Hal 7-14)

2 komentar:

fathin mengatakan...

dalam membuat tes sebaiknya mengetahui terlebih dulu tentang pendekatan tes bahasa.....

MohdZack mengatakan...

اللهم انفعنا بما قرأنا...

Posting Komentar

Free A SnapITC Cursors at www.totallyfreecursors.com
Free S SnapITC Cursors at www.totallyfreecursors.com
Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:

Free Blog Templates