BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Objek Kajian Penelitian Tindakan Kelas
Secara bahasa objek bisa diartikan
sebagai hal, perkara, ataiu orang yang menjadi pokok pembicaraan atau hal yang
dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan.[1]
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hal, perkara atau orang
yang menjadi pokok pembicaraan: sasaran, tujuan; pelengkap, tujuan penderita.[2]
Sedangkan kajian adalah hasil
mengkaji.[3] Penelitian tindakan kelas
berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang
berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat
tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.[4]
B. Objek Kajian Penelitian Tindakan Kelas
Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif, dapat dikenai aktivitas,
bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak, antara lain:
a. Metode Mengajar
b. Strategi
Mengajar
c. Model
Pembelajaran
d. Prosedur
Evaluasi
e. Perubahan Sikap
Dan Nilai
f. Media
Pembelajaran
g. Lingkungan
Belajar (Setting)
h. Materi
Pembelajaran
Dalam
rujukan yang lain di kemukakan bahwa objek kajian Setiap kegiatan
penelitian harus memiliki objek kajian, termasuk di dalamnya penelitian
tindakan kelas. Apabila seorang guru bertanya tentang aspek apakah yang harus
diteliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut kiranya kita harus lebih memahami tentang komponen-komponen
pembelajaran dan kelas (tidak terbatas pada ruangan) tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, maka secara umum komponen-komponen
pembelajaran dan kelas menjadi objek kajian dalam penelitian tindakan kelas.
Sekurang-kurangnya terdapat tujuh komponen pembelajaran yang dapat dijadikan
sebagai objek kajian dalam penelitian tindakan kelas. Ketujuh komponen tersebut
adalah: siswa, guru, materi, sarana prasarana, evaluasi, dan lingkungan
belajar. Untuk lebih jelasnya, maka ketujuh komponen pembelajaran tersebut yang
menjadi objek kajian PTK diuraian sebagai berikut.
1.
Komponen siswa atau peserta didik
Peserta didik merupakan salah satu
unsur pembelajaran yang sifatnya dinamis secara internal dan akan menunjukkan
dinamisasinya manakala terdapat pihak yang memobilisasi. Dalam hal ini, guru
menjadi mobilisator agar peserta didik berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Aspek apakah yang harus diteliti dari peserta didik?
Berlangsungnya kegiatan pembelajaran ditunjukkan dengan adanya aktivitas
peserta didik, baik aktivitas motorik maupun kognitif yang berorientasi pada
tercapainya tujuan pembelajaran. Dari pernyataan tersebut sangat kaya dengan
aspek-aspek yang dapat dijadikan sebagai objek kajian penelitian tindakan
kelas. Marilah kita tentukan beberapa di antaranya yang dapat diangkat menjadi
aspek kajian penelitian tindakan kelas.
a. Aktivitas peserta didik saat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran
b. Perhatian peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Aktivitas peserta didik dalam mengerjakan tugas
d. Aktivitas peserta didik dalam melaksanakan tugas kelompok
e. Kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib
f. Hasil belajar yang dicapai peserta didik
g. Minat baca peserta didik
h. Keberanian peserta didik dalam mengajukan pendapat
i. Kemampuan peserta didik berfikir kritis-analitis
j. Motivasi peserta didik dalam memanfaatkan perpustakaan
k. Dan masih banyak aspek
yang dapat diteliti dari komponen peserta didik (silahkan tentukan).
2.
Komponen guru
Guru menjadi komponen utama
dalam pembelajaran, terutama dalam mendayagunakan komponen pembelajaran lainnya
hingga terjadi proses interaksi fungsional bagi tercapainya efektivitas
pembelajaran. Jika guru adalah sebagai komponen utama pembelajaran, apakah guru
dapat menjadi objek kajian dalam penelitian tindakan kelas? Bukankah guru itu
sudah mumpuni dalam mengajar? Bagi guru profesional, pembelajaran adalah suatu
wahana bagi peningkatan profesionalitasnya.
Mengajar adalah proses
belajar bagi guru. Apabila setiap guru berpendapat dan melaksanakannya
demikian, maka semua guru menjalani profesinya secara profesional. Dengan
demikian, guru sebagai salah satu komponen pembelajaran juga menjadi salah satu
aspek kajian penelitian tindakan kelas. Aspek apakah yang dapat dijadikan objek
kajian dari komponen guru? Tugas guru dan kompetensi guru merupakan dua
kelompok besar yang dapat diidentifikasi sebagai kajian penelitian tindakan
kelas. Di bawah ini hanya sebagian yang dikemukakan sebagai aspek kajiannya
(yang lainnya silahkan tentukan).
a.
Tugas
guru (merencanakan, mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi).
Apakah ketika melaksanakan tugas-tugas tersebut guru bersifat rutinitas atau
inovatif? Melaksanakan tugas sebagai kegiatan rutinitas, maka guru tersebut
hanya bertugas sebagai tukang. Artinya, setelah selesai melaksanakan tugasnya
tidak ada kegiatan untuk merefleksi dan evaluasi bagi perubahan dan perbaikan
kegiatan selanjutnya.
b.
Kompetensi
guru (terutama keterampilan dasar mengajar), misalnya: pemilihan dan penggunaan
metode pembelajaran, penguasaan materi, pengelolaan kelas, penggunaan media,
dll).
c.
Peran
guru dalam proses pembelajaran (motivator, demonstrator, mediator, fasilitator,
evaluator, pengelola kelas).
3.
Komponen materi pembelajaran
Penguasaan materi menjadi
modal utama bagi seorang guru, tetapi tidak berarti harus memuntahkan semuanya
kepada peserta didik. Untuk itu, kemampuan guru dalam meningkatkan pengetahuan
dan wawasan sangat diperlukan, karena materi pembelajaran tidak bersifat statis
melainkan perkembangannya sangat cepat. Selain materi pembelajaran harus
kontekstual, juga sekuensinya harus runtut, dan yang penting materi tersebut
harus dapat mencapai tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, dan standar
kompetensi.
4.
Komponen sarana-prasarana pembelajaran
Sarana-prasaran pembelajaran
merupakan salah satu sumber belajar yang didayagunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Apakah yang termasuk sarana-prasaran pembelajaran yang menjadi
kajian penelitian tindakan kelas? Sarana-prasaran yang disediakan oleh sekolah
(perpustakaan, laboratorium, ruangan kelas, media pembelajaran, alat belajar,
fasilitas belajar, dll) dan sarana belajar yang dimiliki siswa (buku sumber,
alat belajar, dll).
5.
Komponen evaluasi pembelajaran
Instrumen
penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar) dapat menjadi topik kajian
tersendiri, terutama terkait dengan reliabilitas dan validitasnya untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, hasil pembelajaran
yang dicapai peserta didik harus bersifat komprehensif, yakni mencakum ketiga
ranah (kognitif, afektif, dan konatif/psikomotor) dan integratif. Seringkali
proses pembelajaran tidak pernah tersentuh oleh instrumen dan jarang dilakukan
oleh guru. Untuk itu, sangat penting adanya dan dilaksanakannya penilaian
terhadap proses pembelajaran. Hal ini untuk merefleksi bagi kegiatan atau
proses pembelajaran selanjutnya.
6.
Komponen
iklim pembelajaran
Situasi dan kondisi pembelajaran dapat
menjadi faktor dominan bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Iklim pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik melaksanakan kegiatan
pembelajaran dapat menumbuhkembangkan motivasi dan gairah belajar. Dengan
demikian, peserta didik dapat mengembangkan potensinya (berfikir, bertanya,
mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas, dll) dalam suasana belajar yang
menyenangkan. Bagaimanakah jika situasi pembelajaran tidak kondusif (ribut,
ngantuk, keluar-masuk kelas)? Maka situasi tersebut dapat diangkat menjadi
salah satu aspek kajian dalam penelitian tindakan kelas.
7.
Komponen
lingkungan belajar
Lingkungan
dapat dijadikan sebagai kelas bagi berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran, setidaknya kita mengenal tiga jenis lingkungan, yakni: lingkungan
sosial-budaya, lingkungan alam, dan lingkungan sekolah. Ketiga jenis lingkungan
tersebut dapat didayagunakan sebagai sumber belajar dan sebagai kelas. Sebagai
sumber belajar, ketiga lingkungan tersebut dapat dihadirkan ke dalam kelas,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembentukan konsep, memahami
realitas, tanggap masalah, dan berfikir kritis. Artinya pembelajaran dapat
bersifat kontekstual.
Bagaimanakah cara menghadirkan
lingkungan ke dalam kelas? Banyak cara yang dapat dilakukan, seperti:
memberikan contoh, gambar/foto, model, identifikasi dan pemecahan masalah
sosial, dll. Lingkungan dijadikan sebagai kelas bagi kegiatan pembelajaran
adalah melalui karyawisata, kegiatan observasi, kajian pustaka, dll. Bagaimakah
kita mengangkat komponen lingkungan sebagai objek atau aspek kajian dalam
penelitian tindakan kelas? Misalnya, manakala guru mengamati dan
mengidentifikasi adanya permasalahan bahwa siswa kekurangan sumber belajar,
sehingga proses pembelajaran kurang efektif. Maka guru dapat mengatasi masalah
tersebut dengan memanfaatkan perpustakaan. Untuk mengetahui keberhasilannya
sudah tentu harus dilaksanakan suatu kegiatan penelitian yakni melalui
penelitian tindakan kelas. Atau guru mengetahui bahwa peserta didik lemah dalam
kemampuan berfikir kritis, maka dapat dipilih salah satu permasalahan sosial
(lingkungan sosial-budaya). Dan masih banyak lagi aspek kajian tentang komponen
lingkungan yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas. Silahkan diamati
permasalahannya dan cobalah pecahkan melalui penelitian tindakan kelas.[6]
Berikut ini merupakan bidang yang dikaji
oleh PTK (menurut sukarno):
a. Masalah
belajar peserta didik disekolah (termasuk didalam tema ini, antara lain:
masalah belajar dikelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, da peningkatkan
hasil belajar)
b. Rancangan
dan strategi pembelajaran dikelas (termasuk didalam tema ini, antara lain:
masalah pengelolahan dan prosedur pembelajaran, implementasi, dan inovasi
metode pembelajaran, interaksi didalam kelas, partisipasi orang tua dalam
proses peserta didik)
c. Alat
bantu, media, dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini antara lain: masalah
peggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar didalam/ diluar kelas,
peningkatan hubngan antara sekolah dan masyarakat).
d. Sistem
asesment dan ealuasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk didalam tema ini,
antara lain: masalah evaluasi awal dan asil pembelajaran, pengembangan
instrumen asesment berbasis kompetensi)
e. Pengembangan
peserta didik, pendidik dan tenaga dan kependidikan (termasuk didalam tema ini,
antara lain: peningkatkan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik,
peningkatkan keefektifan hubungan pendidik, peserta didik dan orangtua dalam
proses pembelajaran, peningkatkan konsep diri peserta didik, interaksi antar
peserta didik, peserta didik-materi ajar, dan peserta didik-lingkungan
belajar). Masalah kurikulum (termasuk dalam tema in, antara lain: perancangan
dan penerapan kurikulm dan urutan penyajian materi)[7]
C.
Contoh
Judul Penelitian Tindakan Kelas
Beberapa
contoh judul Penelitian Tindakan Kelas antara lain:
1.
Peningkatan
kualitas Pembelajaran membaca puisi melalui pendekatan proses pada siswa kelas
IV SDN Kauman 1 kota Malang.
2.
Pembelajaran
p[enjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan media komik pada siswa
kelas III SD Muhammadiyah 8 DAU
3.
Upaya
meningkatkan kemampuan membaca kritis dengan strategi modelling pada siswa
kelas V SD Kristen Petra Malang
4.
Dan lain-lain.[8]
[1]
www.artikata.com
[2]
Budiono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. 2005. Surabaya: Karya Agung. Hal 351
[3]
Ibid. Hal 230
[4]
Sulipan. Penelitian Tindakan Kelas
[5]
40962723-ptk
[6]
Bab IV PTK-pdf
[7]
Sukarno.penelitian tindakan
kelas.2009.surakarta: media perkasa. Halm: 18.
[8]
Wahid Murni. PTK Pendidikan Agama dan Umum. 2008, hal 204
1 komentar:
ok
Posting Komentar